Fafavoice, catatan Fafa

Cara Berdamai Dengan Keadaaan Seri 1

Cara Berdamai Dengan Keadaan


Terkadang vois terbawa ke dalam berbagai macam kondisi dan keadaan yang tidak pernah terduga sebelumnya, keadaan yang serasa pahit diterima, sulit untuk dilalui. Dalam hati merana, marah dan kecewa. Namun setelah beberapa tahun berlalu, sedikit banyak vois pasti akan memahami hikmah atau maksud luar biasa yang diberikan Allah kepada kita semua, semoga ya yakin saja semua ada hikmahnya.  Seri 1 ini tentang mimpi dan keluarga.

Bagaimana hubungan vois dengan orang tua? Keluarga? Apakah baik-baik saja, atau adakah inner child yang butuh untuk dimengerti?

Memahami Ilmu 

Keluarga sebagai tempat terdekat terkadang bukan tempat terbaik untuk pulang.
Hubungan keluarga bisa saja komplek, bisa juga baik-baik saja. Aku bersyukur dilahirkan di keluarga yang penuh mendukungku. Meski ada pertengkaran kecil, semua akan terselesaikan dengan komunikasi yang baik. Namun bagaimana cara memposisikan diri untuk memahami keluarga sepenuhnya, tentunya dengan mempelajari ilmu agama.

Semangat untuk mondok, naik berkali kali lipat. Tentu sangat berbeda antara sekadar tahu dengan benar-benar memahami, menjiwai suatu kajian tertentu. Dengan melanjutkan pendidikan ke pesantren, dan memahami betapa pentingnya menjaga hubungan baik antara anggota keluarga melalui dalil, manfaat dan cerita para ulama dahulu. Semakin menumbuhkan kesadaran untuk melaksanakannya sepenuh hati. 

Tidak hanya itu, dengan menjejakkan langkah kaki menempuh pendidikan pesantren membuka mata hati betapa mempelajari agama, menghafal dan membaca kitab kuning adalah hal yang amat menyenangkan. Semakin mencintai Islam karena memahami ilmu sepenuhnya.

Memahami Ilmu apapun itu sangat dianjurkan dari pada sekadar paham, dengan begitu keimanan juga akan semakin mengingkat.

Akui Perasaan Kecewa

Bagaimana rasanya ketika gagal lomba? Harapan yang tidak tercapai atau kehilangan sesuatu yang sangat berharga? Kecewa, sedih dan marah mungkin. Perasaan yang tiba-tiba datang tanpa pernah diundang, berkecamuk di hati.

Kita memang harus tetap kuat dan tidak boleh terlalu berlarut dalam kesedihan. Namun mengakui perasaan segala kecewa dan sedih itu sangat penting. Itu bukan artinya tidak bersyukur atau lemah. Justru dengan mengakui dan menyadari kelemahan membuat vois semakin kuat dan siap.

Menangis sendiri di kamar, mengis dengan membaca Alquran atau dengan seorang teman yang baik. Setelah menangis dan mengakui segala perasaan kecewa, vois akan lebih siap untuk menghadapi tantangan yang baru dan lebih kuat lagi.

Jangan skip fase ini ya, akui saja, apa yang vois rasakan?
Setelah mengakui semua ini, apa hal terbaik yang perlu dilakukan. apakah perlu untuk sedih terus, atau kecewa terus. Setalah selesai bisa langsung bangkit dan memulai semuanya kembali. :)

Percayakan pada Takdir Allah

Mungkin banyak sekali, dan tak terhitung vois yang ingin melanjutkan pendidikan lebih tinggi dengan beasiswa, artinya tidak membebankan orang tua, justru membuat mereka bangga.

Mimpi yang begitu menggebu itu terkadang tertampar berbagai realita dan kendala di tengah jalan. membuat vois mungkin menyerah dan rasanya ingin berhenti saja. Bukankah vois sudah berjalan sejauh ini, tidak hanya berandai atau berimajinasi tapi benar-benar berusaha mewujudkan mimpi menjadi nyata.

Yakinlah Allah Maha Mendengar doa dan usaha vois, aku pun sudah membuktikan itu berulang kali. Mungkin usaha dan segala doa vois akan dikabulkan nanti, mungkin lima tahun, sepuluh tahun lagi, siapa ya tahu? Allah akan mengabulkan doa vois ketika vois siap di waktu yang tepat. atau justru Allah akan menggantikan dengan hal yang jauh lebih baik yang vois butuhkan.

Sepertihalnya semua mimpi yang pernah kuusahakan dan kulantunkan dengan doa, hampir semuanya terkabul dan digantikan dengan hal yang lebih baik. Kuncinya adalah percaya, percaya dan pasrah dengan sepenuh jiwa. Jangan ragu ataupun takut, karena semua takdirnya untuk kebaikan kita

Kekecewaan dan kegagalan yang vois rasakan adalah bagian dalam menempa dan membentuk karakter dalam diri kita. Semakin gagal, maka akan selalu ada evaluasi, apa yang bisa aku tingkatkan? apa lagi yang perlu kuusahakan.

Jika ternyata jalan kita tidak sesuai, ikutilah alur kehidupan yang akan membawa vois pada takdir mengejutkan yang sangat unik yang tidak pernah disangka sebelumnya. Ketika vois menginginkan sesuatu, Allah juga mengininkan sesuatu. Tentu kehendak Allah yang menang. Ketika vois menerima itu semua, di saat itulah vois akan mengerti hikmah luar biasa yang tersembunyi di antara takdir yang diberikan oleh Nya. 

cara-berdamai-dengan-keadaan

Memahami Orang Lain Sebagai Manusia Seutuhnya

Sebelum menjadi orang tua, bibi, pak lek, tante, om, kakak, nenek, kakek dan tetangga. Selain menjadi anggota keluarga, mereka juga adalah seorang anak, merupakan lembaran kosong tanpa dosa. Pengaruh lingkungan, pola asuh dan pola pikir membentuk karakternya yang kemudian terbawa sampai dewasa.

Sebelum kecewa atas ucapan atau tindakan orang lain kepada kita, lihatlah orang-orang di sekitarnya. Apa yang membuatnya bersikap demikian.  Karakternya, ucapannya dan semua tindakannya adalah hasil meniru ketika mereka masih menjadi seorang anak. Mungkin saja mereka sama memiliki inner child yang belum tuntas sampai sekarang.

Banyak luka yang tidak diketahui, mungkin tidak diperlakukan dengan adil, kecewa karena keinginannya tidak terpenuhi, atau luka lainnya. Maka ketika ada ucapan yang menyakitkan. Mungkin mereka sendiri tidak menyadarinya, kata-kata yang menyakitkan hasil dari didikan sebelumnya.

Pintar Sama Dengan Bijak Bersikap

Apakah tujuan utama dari sebuah kecerdasan? Jika vois merasa lebih tahu, dengan menyelesaikan studi tingkat lanjut di perguruan tinggi, bukan berarti boleh sok tau. 

Jangan sampai kita yang sok tau ini merasa paling benar lalu berdebat, menyakiti orang-orang tersayang.
Seperti cara melakukan sesuatu, pendapat tentang sesuatu atau pilihan – pilihan tertentu, hal-hal remeh ini lebih baik mengalah saja. Bila setelah menyampaikan dengan baik-baik ternyata pendapat vois tidak disetujui ya sudah tidak apa-apa, toh bukan masalah besar.

Jadi hanya memberi saran saja, tapi jika ternyata tidak setuju,  lebih banyak mengalah. Toh jika pendapat/saranku benar sekalipun, tidak akan ada hasil yang baik karena menyampaikan dengan cara yang buruk bukanlah suatu yang bijak.

Jika memang itu adalah suatu yang penting dan perlu untuk diperjuangkan. lakukan dengan perlahan, berulang kali dengan cara yang lebih bisa diterima dan tutur kata yang sopan. Intinya terkadang vois hanya perlu telaten saja, berkomunikasi dan menjadi pendengar yang baik, sampai orang lain itu benar-benar paham tentang maksud kita.


cara-berdamai-dengan-keadaan


Cara Berdamai Dengan Keadaan

Caranya dengan menerima takdir, takdir yang dirasa berat selalu memiliki hikmah yang mendalam. Memahami dengan baik, dan lebih sering mengalah. Itulah cara berdamai dengan keadaan. Semua akan indah pada waktunya. 





7 comments

Terima kasih sudah membaca ^^
  1. Proses berdamai dengan diri dan keadaan memang tidak pernah mudah. Barakallah mba Fafa sudah berjuang

    ReplyDelete
  2. Hd flashback cerita masuk kuliahku dl, semangat kak!

    ReplyDelete
  3. Bagian tersukit buat ku adalah mengakui. Kadang tuh sok banget tetap bilang ngak pa2 padahal udah robek compang camping diri ini 😢

    ReplyDelete
  4. Kak fafa request dong nulis hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih pesantren buat prepare aq kak

    ReplyDelete
  5. Suatu saat aku akan mengerti....iya memang. Hari ini kadang semua terasa tidak logis dan sulit diterima. Tapi dengan mendengungkan kata itu, terasa ada ajakan berdamai dengan keadaan

    ReplyDelete
  6. mengena banget kak fafa, perlu mulai belajar untuk berdamai dengan keadaan..

    ReplyDelete
  7. Relate bgt mba fafa 🥺

    ReplyDelete